Guubbbraaaaakkk…. Anwar tidak bisa mengendalikan laju sepeda, dan menubruk tembok. Sepeda ringsek seketika. Demi melihat suara tubrukan, Bung Karno menghambur keluar. Matanya terbelalak, jantung berdegup kencang, si pitam naik ke ubun-ubun. Ia lihat Anwar berdiri ketakutan, dan tentu saja kesakitan. Sukarno mendelik dan menyepak bokongnya. Anwar pun menangis meraung-raung. Hati Sukarno sendiri menangis melihat sepeda kesayangan yang ia beli dengan susah payah, kini ringsek sudah.
Beberapa tahun kemudian, ketika Sukarno sudah menjadi tokoh pergerakan, mengetuai organisasi, mendapat honorarium… ia berkisah, kembali membeli sepeda. Tapi bukan untuk dirinya, melainkan untuk si Anwar. Mungkin ia merasa bersalah karena dulu telah menyepak bokong Anwar karena marah.
endek kata, Sukarno adalah pengendara sepeda yang baik. Dalam beberapa kunjungan ke luar negeri, ia bahkan menjajal sepeda-sepeda onthel kebanggaan negara itu. Salah satu foto bahkan menunjukkan freestyle onthel ala Bung Karno. Ia bisa menghentikan sepeda, tanpa menjejakkan kaki ke bumi, badan membungkuk dan memegang roda depan. Foto yang lain menunjukkan, zaman dahulu pun, freestyle sudah ada. Bedanya, kalau dulu menggunakan sepeda onthel, sekarang memakai sepeda BMX.
source: http://halpalingunik.blogspot.com/2010/11/bung-karno-juga-jago-freestyle.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar